Pemasaraan Global Dan Service Marketing
Berikut ini adalah beberapa kunci penting dan trend yang harus diper-
timbangkan sewaktu melakukan “global marketing”.
1. PERHATIKAN KONTEKSNYA
Perbedaan utama antara pasar luar negeri dan domestik terletak pada
konteks bagaimana pemasaran dilakukan. Perbedaan dalam hal kultur, hukum,
komunikasi dan ekonomi semua ini menyebabkan tantangan dalam memformulasikan
strategi pemasaran.
2. KEBUDAYAANPemasaran di dalam negeri umunya sudah mengenal kultur setempat. Tetapi pasar luar negeri sangat berbeda kebudayaannya dengan kita. Ini adalah tugas para pemasar untuk mencari tahu perbedaannya dari pasar yang dituju termasuk perilaku
konsumennya.
3. PERATURANPeraturan harus benar – benar diperhatikan khususnya peraturan setempat dalam hal ini. COntohnya adalah di Beberapa negara misalnya membatasi jumlah iklan yang dilancar kan dari suatu perusahaan. Jadi penting sekali mempertimbangkan perbedaan peraturan walaupun kecil karena ini dapat membantu atau merusak strategi pemasaran.
4. GAYA KOMUNIKASI
Komunikasi menjadi salah satu aspek pentik dalam melakukan kegiatan pemasaran. Karena kalau tidak melakukan komunikasi pemasaran kita tidak akan efektif dalam berbicara, atau menyinggung calon customer kita.
5. EKONOMI
Pertumbuhan atau keadaan ekonomi membuat perilaku pasar pun berbeda, begitu juga
perilaku membeli sangat berbeda-beda dari suatu negara. Maka kita harus bisa memperhatikan stabilitas dan keadaan ekonomi di suatu Negara. Kebanyakaan perusahaan memutuskan mengembangkan usahanya dengan melakukan usaha beraliansi dikarenakan banyak faktor,diantaranya yang utama adalah alasan finansial, karena finansial ditanggung bersama sehingga anggota bisa memperoleh suntikan dana dari pemegang aliansi, dapat mempelajari keahlian-keahlian baru dari perusahaan lain yg tergabung dalam aliansi, memperkecil biaya produksi karena tidak harus menjalankan semua manufaktur ataupun SDM yg dibutuhkan melainkan bisa bertukar produksi dengan anggota yang lain, kemampuan untuk mendompreng nama besar sebuah perusahaan aliansi sehingga mudah dikenal masyarakat, kemudahaan bagi masyarakat untuk mengakses salah satu anggota dalam sebuah lingkup aliansi, kemudahan mencapai pasar baru dengan kebudayaan yg berbeda dikarenakan di pasar yang dituju terdapat anggota aliansi. Kemudahan-kemudahan inilah yang muncul dengan adanya pemasaran global sehingga sebuah perusahaan tidak perlu menutup diri akan persaingan melainkan membuat kompetisi lebih menarik dengan transparansi sumber dan kekuatan yg ada terutama dalam hal beraliansi.
Perbedaan Pemasaran Global Dan Pemasaran Internasional
*Pemasaran internasional sangat berbeda dengan pemasaran global,walau pun terkadang ada perusahaan yang baru mencapai tahap pemasaran internasional dengan aktivitas pada dua atau lebih negara (multi-country), sudah menyebut dirinya melaksanakan pemasaran global. Padahal, pemasaran global menetapkan strategi tunggal untuk produk, jasa, atau perusahaan di pasar global, serta memperlakukan berbagai pasar atau negara secara serentak dengan satu strategi dasar yang bisa dijadikan panduan untuk pasar dunia.
*Pemasaran internasional umumnya menerapkan strategi adaptasi, sementara pemasaran global menerapkan kombinasi strategi
adaptasi, standarisasi, aliansi, outsourcing dan sebagainya.
*Pemasaran global merupakan kegiatan pemasaran internasional yang sudah saling terpaut walaupun keduanya merupakan sub-set dari kegiatan bisnis internasional yang pada hakekatnya merupakan kinerja dari seluruh fungsi kegiatan bisnis lintas negara, termasuk area kegiatan produksi internsional, keuangan internasional dan pemasaran
internasional. Jadi bisa dikatakan, suatu perusahaan sudah melakukan pemasaran global, apabila perusahaan tersebut telah melakukan proses pengintegrasian seluruh kegiatan pemasaran yang lebih dari suatu negara, Pada dasarnya operasi perusahaan global selalu berupaya mengintegrasikan semua mata-rantai kegiatan bisnis secara lintas perusahaan melalui aliansi stratejik. Suatu perusahaan yang ingin mencapai tahap pemasaran global,biasanya melakukan proses pembelajaran yang dinamis dalam enam tahap, yakni; pemasaran domestik, pemasaran ekspor, pemasaran internasional,pemasaran multinasional, pemasaran multiregional, dan akhirnya pemasaran global, sedangkan konsep tentang perdagangan internasional banyak menyinggung tentang mengapa suatu
negara melakukan transaksi perdagangan dengan negara lain yang mempunyai penekanan pada tingkat tataran makro dan merupakan aliran produk dari suatu negara ke negara lain.
Pemasaran Global adalah proses mempfokuskan sumber daya (manusia, uang dan aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi pasar global. Pemasaran yang sukses bergantung pada seberapa kuat hal itu bertumpu pada hal-hal yang fundamental. Tetapi itu bukan berarti semua prinsip marketing adalah sama. memang skenario pemasaran yang berbeda membutuhkan tak tik yang berbeda pula. Mengetahui perbedaan ini sama juga mengetahui perbedaan antara sukses dan kegagalan.
Salah satu dari hal yang menonjol dari pemasaran adalah “global marketing”. Menjual produk ke luar negeri membutuhka perspektif yang jauh berbeda daripada yang digunakan untuk bisnis yang dipasarkan untuk pasar domestik.
Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis.
Trend pemasaran internasional ada abad ke-21 menurut pakar pemasaran akan bergeser dari pendekatan transaksional pendekatan relasional dengan berfokus kepada pemenuhan kebutuhan, kepuasan dan kesenangan pelanggan.
Pendekatan resional (Relationship Approach) ini sekarang diterapkan di Negara-negara maju, biasanya lebih mementingkan hubungan individual, ketimbang hubungan kebersamaan. Yang sangat berpengaruh dikatakan suatu kompetisi apabila terdapat persaingan di dalamnya, yakni meliputi unsur-unsur perusahaan-perusahaan yang berlomba-lomba menciptakan suatu produk dan jasa untuk menciptakan keunggulan bersaing. Suatu perdagangan baik itu regional maupun internasional sangat mempengaruhi tingkat persaingan kompetisi global. semua kegiatan perdagangan (Eksport, Import, dll) merupakan bagian dari persaingan. masing-masing perusahaan dari bagaimana negara melakukan strategi-masing-masing yaitu dengan melakukan membuka cabang perusahaan di berbagai negara dengan segala kualitas dan keunggulan yang dimiliki setiap perusahaan dalam mengatasi kompetisi persaingan bisnis global yang semakin hari menuntut perusahaan untuk lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan prodaknya. sehingga masyarakat bisa memilih produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. sangat jelas bahwa perdagangan internasional sangat mempengaruhi kompetisi global.
What are the benefits and limitation of global marketing strategies?
Dengan pemasaran global dunia menjadi sangat sempit. kita dapat mendapatkan suatu product atau service dengan standard yang sama. Dengan pemasaran global juga sebuah negara dapat menjadi negara yang maju karena keterbukaan menerima globalisasi itu secara tidak langsung juga membangun moderenisasi. masalah Budaya, sosial, hukum, ekonomi dan politik juga dapat berpengaruh positive dengan adanya pemasaran global. tetapi aspek-aspek tersebut juga dapat menjadi penghalang dari adanya pemasaran global.
Batasan pemasaran global terdiri dari:
1. Batasan budaya, misalnya perusahaan McDonald memberikan product yang disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat setempat, di Indonesia McDonald menyediakan nasi yang merupakan makanan pokok di Indonesia. Di Jepang dengan isu flu burung, McDonald merubah burger nasi menjadi burger ayam. Di India tidak terdapat Burger Sapi dan diganti dengan burger domba.
2. Batasan hukum, suatu negara mempunyai kebijakan yang berbeda, misalnya suatu perusahaan franchise apabila akan memasuki suatu negara harus melalui prosedur yang berlaku.
3. Batasan politik, apabila suatu negara asal dari perusahaan mempunyai masalah politik dengan negara tujuan terkadang mengalami kesulitan untuk memasuki negara tersebut, dan apabila suatu negara sedang mengalami masalah peperangan sepertinya tidak akan menjadi tujuan suatu perusahaan untuk memperluas perusahaan frenchisenya.
4. Batasan ekonomi, kemampuan perekonomian masyarakat suatu negara akan sangat mempengaruhi berbagai kebijakan. misalnya kebijakan harga, harga sebuah burger di McDonald Amerika jika dihitung dari mata uang yang sama jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga McDonald di Indonesia.
Keuntungan Dan Kelemahan Pemasaran Global
Strategi Pemasaran Global memiliki keuntungan da kelemahannya sendiri. Keuntungan yang diperoleh dalam menjalankan Strategi Pemasaran Global adalah kompetisi yang kita dapatkan akan berada pada lingkup yang lebih luas dan kompetitif, selain itu sebuah perusahaan apabila memasuki pasar global maka akan mendapatkan peluang sekaligus tantangan yang besar guna memperbesar lingkup usahanya. Pemasaran dalam suatu perusahaan juga memiliki peranan yang sangat penting sebagai cara berpikir perusahaan yang efektif guna meningkatkan keuntunhan yang didapat. Dalam Pemasaran secara Global persaingan yang didapat juga tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi mencapai lingkup internasional.
Global marketing adalah pemasaran yang menerapkan konsep, prinsip, aktivitas dan proses manajemen pemasaran yang dilakukan mempunyai orientasi yang sama dan standar di seluruh dunia. pada pemasaran global ini, perusahaan melakukan teknik analisis dan pengambilan keputusan secara rasional, memanfaatkan peluang pasar global baru, mengandalkan riset konsumen guna memandu aktivitas pemasaran & forecast serta selalu dituntut untuk melakukan inovasi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasarnya. Sedangkan internasional marketing merupakan penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai negara. Pada pemasaran internasional, perusahaan hanya melayani pasar domestik di negaranya sendiri dan pasar nasional di negara lain yang mengelompokkan semua negara ke dalam kelompok homogen yang memiliki karakteristik yang sama.
Jadi, hal yang paling mendasar yang membedakan antara pemasaran global dan pemasaran internasional adalah scope dalam hal melayani pangsa pasarnya. pada pemasaran global scope nya adalah geosentris, yaitu negara-negara yang ada di seluruh dunia. Sedangkan pemasaran internasional scope nya adalah etnosentris, yaitu sebagian dari negara-negara yang ada di seluruh dunia. selain itu, perbedaan lainnya terlihat pada bagaimana strategi yang dilakukan sebuah perusahaan dalam melayani pangsa pasar yang memiliki karakteristik dan kebutuhan berbeda.
Pemasaran Produk Jasa (Service Marketing)
Pengertian jasa memiliki definisi yang berbeda-beda bagi para ahli ekonomi, seperti terlihat berikut ini. Menurut Philip Kotler, pengertian jasa adalah : jasa merupakan aktivitas maupun manfaat apapun yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Jasa tidak menghasilkan kepemilikan apapun seperti produk, karena jasa sifatnya adalah sifatnya tidak terlihat, tetapi berupa pemberian bantuan dalam pemuasan kebutuhan dan atau keinginan pelanggan dengan atau tanpa imbalan tertentu sebagai timbal baliknya.
Menurut Christopher H. Lovelock, definisi dari jasa adalah : “Service is performance rather than a thing. But service, being intangible and ephemeral are experienced rather than owned: customer participated actively in the process of service creation, delivery, and consumption”. Pengertian dari definisi di atas adalah bahwa jasa itu lebih merupakan penampilan kinerja dibanding sebagai suatu benda, dan karena jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud maka jasa hanyalah dirasakan dan dialami bukan dimiliki. Pelanggan diharapkan dapat terlibat secara aktif dalam proses penciptaan pelayanan, delivery, dan pemakaian jasa tersebut.
Mengelola Kualitas Jasa
Salah satu cara utama bagi perusahaan jasa untuk menyatakan keunggulan dirinya adalah dengan selalu memberikan kualitas jasa yang lebih tinggi dari para pesaingnya. Masalah-masalah dalam pemberian pelayanan jasa selalu muncul akan tetapi, dapat dihindari dengan selalu berusaha untuk memberikan jasa pelayanan yang terbaik dan belajar dari kesalahan masa lalu yang telah diatasi sebagai cerminan dan pegangan untuk perbaikan kualitas jasa di masa yang akan datang.
Jasa memiliki 4 (empat) karakteristik yang membedakan dengan produk fisik. Adapun karakteristik jasa tersebut adalah sbb:
1) Intangible atau tidak berwujud
Jasa merupakan produk yang tidak nyata sehingga tidak bisa dilihat, dirasakan, didengar atau dikecap sebelum jasa itu dibeli. Oleh karena itu, tugas pemberi jasa di sini adalah mengelola keterangan atau informasi untuk mewujudkan produk yang tidak berwujud, atau berusaha memvisualisasikan produk yang ditawarkan. Misalnya, seseorang yang menjalani pengencangan kulit wajah tidak dapat melihat hasilnya sebelum membeli jasa itu.
2. Inseparability atau tak terpisahkan.
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan lewat berbagai penjualan dan kemudian baru dikonsumsi. Ada interaksi penyedia-klien adalah ciri khusus dari pemasaran jasa baik klien dan penyedia jasa mempengaruhi hasil jasa. Misalnya : konsumen akan tidak puas apabila suatu konser Pearl Jam gagal ditampilkan karena sakit dan digantikan dengan Backstreet Boys.
3. Variability atau Bervariasi
Bidang jasa pada sesungguhnya sangat berubah-ubah. Hal ini disebabkan karena jasa sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, dan dimana disajikan. Perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah ke arah pengendalian kualitas. Pertama adalah investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang baik. Perusahaan penerbangan, perbankan, dan perhotelan menghabiskan banyak dana untuk melatih karyawannya dalam menyediakan jasa. Kedua adalah menstandarisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi. Hal ini dibantu dengan menyiapkan suatu cetakan biro jasa yang menggambarkan prose dan peristiwa jasa dalam sebuah bagan arus, dengan tujuan untuk mengenali titik-titik kemungkinan kegagalan pemberian jasa. Ketiga adalah memantau kepuasan pelanggan lewat sistem saran dan keluhan, survei pelanggan, dan belanja perbandingan, sehingga pelayanan yang kurang dapat dideteksi dan diperbaiki.
4. Perishability atau mudah lenyap
Jasa tak dapat disimpan dan mudah hilang, juga permintaan jasa dapat berubah-ubah menurut musim dan waktu. Oleh karena itu, jasa menimbulkan tantangan dalam bidang perencanaan, penetapan harga dan promosi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industry jasa tersebut. Misalnya : perusahaan transportasi umum harus lebih memiliki lebih banyak kendaraan karena permintaan pada jam sibuk, bahkan jika permintaannya cukup merata sepanjang hari.
Dimensi kualitas jasa
Menurut Parasuraman dkk., ada lima unsur yang menentukan kualitas jasa yaitu :
1) Reliability (Kehandalan)
Yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan terpercaya dan akurat. Misalnya: kemudahan menghubungi perusahaan dan ketepatan janji mengenai waktu pengiriman tiba.
2) Responsiveness (Daya tangkap)
Yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat. Misalnya : kecepatan menyelesaikan pekerjaan, dan penanganan yang tepat pada saat pertama datang.
3) Assurance (Jaminan)
Yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan, serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. Misalnya : keramahan dan kesopanan dari Customer Service dan pengetahuan Customer Service dalam menangani berbagai masalah dalam pengiriman.
4) Emphaty (Perhatian)
Yaitu kesediaan untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan. Misalnya : perhatian dari Customer Service terhadap keluhan dari konsumen dan memberi penjelasan kepada konsumen dengan baik.
5) Tangible (Bukti fisik)
Yaitu penampilan fasilitas fisik peralatan, personil dan materi komunikasi. Misalnya : lokasi perusahaan dan perlengkapan yang dimiliki oleh perusahaan.
Mempertahankan kualitas jasa
Ada beberapa perbaikan cara untuk memperhatikan kualitas jasa, yaitu:
1. Memberikan dukungan dan dorongan bagi karyawan yang berada di garis depan berupa otoritas tanggung jawab dan rangsangan untuk mengenali, peduli dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen.
2. Mengembangkan moto “terobsesi kepada konsumen”. Yaitu selalu memberikan kepuasan kepada kebutuhan konsumen terutama konsumen yang sudah terbukti kesetiaannya.
3. Melakukan komitmen terhadap kualitas, yaitu terhadap reformasi pelayanan dan bukan hanya keuangan dan bukan mengembangkan standar kualitas pelayanan yang tinggi senantiasa.
4. Memantau performasi pelayanan baik terhadap pelayanan perusahaan itu sendiri maupun pesaingnya. Metode yang digunakan dapat berupa belanja perbandingan, survei pelanggan, kertas saran dan keluhan.
5. Selalu mengkomunikasikan kepedulian terhadap kualitas pelayanan kepada para karyawan dan menyediakan performansi umpan balik.
6. Perusahaan harus memuaskan karyawannya seperti memuaskan para pelanggannya misalnya menciptakan lingkungan yang memberi dukungan kepada karyawan melebihi pelayanan terhadap performansi pelayanan yang baik dan memonitor kepuasan kerja. Hubungan yang baik antara para karyawan akan memberikan dukungan yang positif terhadap hubungan dengan pelanggan.
Jasa Sebagai Suatu Sistem
Bisnis jasa dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengadaan jasa, dimana input diproses, elemen-elemen dari jasa produk diciptakan sehingga menghasilkan jasa yang kemudian ditransfer kepada pengguna jasa. Menurut Christopher H. Lovelock, suatu usaha jasa adalah suatu sistem yang terdiri dari:
1). Service Operation System
Komponen yang terdapat dalam sistem operasi jasa dapat dipisahkan antara komponen sumber daya manusia dan komponen fisik. Kedua unsur ini harus berjalan dengan baik, sebab adanya ketidakberesan pada kedua komponen ini dapat dilihat dan dirasakan oleh pelanggan.
2) Service Delivery System
Penyerahan jasa berhubungan dengan dimana, bilamana, dan bagaimana jasa tersebut diserahkan kepada pelanggan. Sistem ini tidak hanya meliputi unsur-unsur sistem operasi pelayanan jasa yang nyata yaitu dukungan fisik dan personal, tetapi juga termasuk hal-hal yang disajikan kepada pelanggan yang lain. Secara tradisional interaksi antara penyedia jasa dengan pelanggannya termasuk hal yang sangat erat, tetapi karena alasan efisiensi operasional maupun kenyamanan konsumen masyarakat yang mencari jasa tidak memerlukan kehadirannya secara fisik mendapati kenyataan bahwa hubungan langsung mereka dengan perusahaan pelayanan jasa itu ternyata berkurang. Penyerahan jasa secara elektronik sering kali membawa kenyamanan yang lebih besar daripada hubungan langsung.
3) Service Marketing System
Elemen lain yang merupakan bagian dari sistem jasa adalah sistem pemasaran jasa yang berfungsi memberikan kontribusi terhadap pandangan pelanggan akan perubahan jasa. Elemen pemasaran ini berhubungan langsung dengan sistem pengiriman jasa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar